Friday, 22 October 2010

menyemaraklah dikau


semalam aku bertatih dalam sinar kelam
mengeja kehidupan
walau payah seringkali menjenguk
Lorong kaca itu ku susuri
walau satu demi satu langkahku
Menagih darah, keringat dan air mataku
pada asbab...

aku tidak tegar melihat jerit payah bonda dan ayahanda
dek kemalasan dan kelemahanku
pada asbab...

aku ingin meniti sinar kejayaan
walhal diri ini serba kekurangan
Sungguh janji tuhan itu pasti
tiada siapa yang berusaha melainkan Kau yang membayarnya

sedetik aku bertatih di lorong kaca
aku tiba pada penghujung penuh duri
Tuhan..Kau masih mahu menguji
aku merangkak, berjalan dan kalau perlu berlari
mengejar kejayaan
yang kupasti ada di hujung sana

salju takkan bisa pernah memadam semangatku
azamku tak bisa gugur
bersama kekuningan daun musim luruh
Mentari yang mencengkam tak bisa
menghambat aku bermalasan
di teduhan lagha

warna warna yang mekar lewat musim bunga tak bisa melalai diri
dengan pesona dunia
dalam mengimarahkan dar al fana
demi berteduh di bawah redhaMu

No comments:

Post a Comment